Welcome blog Mba Nana

Diario Area | Diario Travel | Diario Outfit | Diario Love | Diario Diario

Minggu, 22 April 2018

Aku kalut dalam kerunyaman


Menjadi yang terbaik... bukan hanya suatu kiasan yang di inginkan semua orang. Yang terbaik itu pencapaian, mimpi, penggapaian, target, patokan, tolak ukur, keindahan bila akhirnya dicapai 

Yang ku tahu semua orang juga ingin bisa bahagia, bukan hanya aku saja. Tapi jalan menuju bahagia kadang kala banyak rintangan, kusutnya perjalanan, bahkan badai yang sulit dilewat. Lantas kalau sudah sulit harus bagaimana? Menyerah kah

Ada pepatah berkata kalau hidup itu perjuangan, tak boleh mudah tuk menyerah. Baiklah aku setuju. Tetapi...

Kalau sudah berlipat lipat kali merunyam kegagalan akan suatu yang ingin dicapai, lantas apa masih harus tetap berjuang tanpa mengaku kalau sudah kalah? Artikan menyerah. Apa masih harus terus melaju sampai akhirnya berhasil didapat? Ada yang menjalur dalam satu dayungan kelak berhasil. Ada yang sudah di dayung beribu-ribu kali tapi masih juga belum dikatakan berhasil. Lantas, mengapakah begini?

Aku benci untuk selalu kalah. Satu kali sampai lima kali tak apa walaupun kan berakhir melelahkan sampai hanya menyisakan sedikit tenaga saja untuk berjuang di sisanya. Mendayung lagi pun untuk kesepuluh kalinya tapi masih juga tak berhasil. Aku sampai lelah untuk selalu mendapati banyak penolakan tanpa pernah melihat anggukan dan mendengar sebuah kata ya, saya setuju. Aku lelah ya gusti. Harus sampai kapan lagi? 

Mimpiku kini melaju jauh dari anganku dulu. Mimpiku yang selalu ku sebut dalam doa dan tak pernah kau ladeni pun ku kira kau sependapat juga, tapi ternyata takdir berkata lain hingga aku merasa engkau berada dimana kini? Perkara ku selalu ku serahkan pada gusti tapi dengan usaha maksimal ku. Tapi nyatanya seakan aku hilang akan gusti. Aku benci untuk terus memikirkan 

Sesuatu itu... yang buat ku bercerai air mata setiap harinya. Dari hari ke hari selalu berjuang tanpa menyerah, selalu saja setiap akan mengambil jalan resiko baru tapi selalu ku dapati sodoran penolakan terlebih dulu, padahal aku akan siap untuk kisah selanjutnya. 

Berbagai penolakan banyak kuterima sampai sesak rasanya. Mungkin kalian tak akan mengerti, tapi percayalah, penolakan ini amat sakit rasanya. Setiap orang yang kutemui, bagai berkata bahwa takdir menolakku untuk mencapai mimpiku setinggi angkasa. Takdir bagai berkata bahwa aku masih harus berjuang mengemis dari bawah tanah, lagi dan lagi, terus menerus. Seakan takdir belum rela bila aku sudah dapat menyentuh angkasa. 

Hari hari ku hanya menangis kalut dalam kerunyaman sebagai wujud pelarian hati. Tanpa tangis artinya ku bahagia, maka itu ku menangis agar takdir menjadi saksi mata bahwa aku sedang sedih karena impiku tidak di setuju oleh banyak pihak, karena mereka semua sibuk untuk asyik dalam menolakku sejatuh jatuhnya. 
Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Fransisca Williana Nana
Lihat profil lengkapku

Followers

total human

Popular Posts