Welcome blog Mba Nana

Diario Area | Diario Travel | Diario Outfit | Diario Love | Diario Diario

Rabu, 21 Februari 2018

Sedikit cerita konyol di warung starbucks

Sabtu ini tepat di warung starbucks dekat pamulang gue dan partner melajur ke warung starbucks yang gak jauh dari tempat tinggal, iya cuman berdua aja karena niatnya mau menukarkan kupon yang tersebar di line tentang 'buy 1 get 1' only di starbucks. Karena gue pikir kupon beli satu gratis satu sama aja dengan harga per satu minumannya sekitar 25.000. Kan murahhhh! Bikin ngilerrrr! Karena tanpa adanya promo starbucks, mau minum di warung sbux tiga bulan sekali itu belum tentu... Gak akan sanggup malahaaannn!!! Bener-bener miris.





Lanjut ke cerita, gue tiba di warung dan langsung suruh partner untuk buka ponsel tentang kupon beli satu gratis satu. Tapi sayang enggak bisa, karena ponsel partner enggak ada data internet dan ponsel gue juga enggak ada data internet. Jadilah kita gembel modem! Bhak! Nunggu giliran antrian, gue tanya ke mas-mas sbux...

"Mas, promo buy one get one di line ada kan?" 
"Iya ada. Tunjukin aja kuponnya" jawab mas warung sbux
"Tapi saya gak ada data internet. Ada wifi gak?" 
"Ada. Namanya starbucks klik aja langsung aktif."

Gue suruh partner cek modem gratisan sembari gue melihat-lihat menu apa yang bakal gue pesan. Tapi ternyata gue melihat minuman yang dipajang seharga 29k. Dua hari yang lalu ada promo satu minuman seharga 29k, gue kira promo itu udah selesai tapi ternyata masih berlaku sampai akhir februari. Terbelalak lah mata gue. Tanpa pikir panjang gue pun langsung pesan promo seharga 29k. Partner gue pun ikut-ikutan. Gue pesan rasa frapucino, partner pesan rasa green tea latte yang warnanya ijo ijo kalbu. Saat ditanya namanya gue menjawab dengan nama "nana" tapi entah apa yang di tulis si mas-mas benar atau enggak. Lihat kelanjutannya

***

Setelah bayar orderan sembari menunggu minumannya matang gue bergerak arah ke meja waiting pesanan. Enggak lama minuman pertama tiba dengan nama orderan "WAN" dan dibenak gue tersirat bahwa 'oke itu bukan minuman gue. Tapi mana ya orang yang punya minuman?' Minuman disediakan tanpa ada yang mengambil, tanpa dicari yang punya bahkan. Gue kembali menunggu. Karena kelamaan gue mengambil ponsel di tas, menyambungkan modem wifi ke ponsel dan EH tersambung yes! Gue senang. Tapi sayang, kekuatan modemnya hanya cetek, untuk menunggu pesan di whatsup aja lama banget. Karena kelamaan gue berdiam diri aja melihat-lihat sekeliling mencari sosok nama Wan yang minumannya udah jadi dari lama tapi masih belum diambil juga, gue ngeri aja itu minuman keambil orang lain. 

Antrian pelanggan dibelakang gue pun sampai usai, sampai nunggu di meja waiting orderan bareng gue, berdiri samping-sampingan sama gue. Dua minuman selanjutnya dateng yaitu rasa frapucino cokelat pesanan gue tapi dengan nama "NANDA", dan green tea latte pesanan partner tapi dengan nama "NAN". Oke fix ini salah nama kayaknya. Entah salah nama atau memang ada yang memesan dengan nama ini. Tapi gue lihat sekeliling enggak ada orang yang nunggu sama antrian pesanan ini kecuali gue, orderan pertama udah ada WAN, orderan kedua ya gue, nana. Orderan ketiga minumannya belum jadi. Karena gue merasa minuman itu milik gue walaupun salah nama, atau milik majikan yang hilang gitu aja gak butuh minumannya, maka gue ambil aja dua pesanan tadi. Ambil sedotan dan tissue disebelahnya, beranjak deh ke bangku partner. Buka sedotan, tusuk, seruput sampai lidah jadi basah. Ah seger!

Enggak lama gue sadar, ukuran minuman gue jauh lebih kecil daripada punya partner. Mulut menganga mata belalak kedap kedip. 




Enggak begitu kelihatan perbedaannya tapi coba dilihat tinggi tutup botolnya agak beda. Lebih tinggi yang hijau daripada coklat. Karena tinggi botolnya beda padahal orderannya sama-sama seharga 29k, gak mungkin dong yang green tea latte dapet ukuran 16oz (medium) sementara gue tetap yang reguler. Gue jadi dilanda panik tapi aussss. Mau nyeruput tapi deg-deg an. Gue juga deg-deg an, nanda ini minuman gue atau orang lain.

Gue diomelin sama partner ngebucks kala itu, gue disuruh balik lagi tanya ke mas-mas sbux lebih jelasnya. Niatnya mau gue lakuin, tapi gue urungkan karena gue dilanda malu kalau memang gue yang salah. Maju ke meja kasir nanya-nanya tentang minuman aja rasanya malu, lebih malu lagi kalo emang gue ketauan salah ambil minum. GAK MAUUUU!!! Sama aja bunuh diri. HUAAAAA

Setengah jam berlalu gue diem-dieman. Nongkrong ala gagu. Dia kesel, gue bingung. Jadilah gagu. Untung gue bawa laptop, gue mainin aja sambil berusaha mencairkan suasana yang kacau tegang gue alami. Frapucino udah gue seruput berkali-kali sementara green tea partner sama sekali belum kesentuh. Gue dibilang cuma mikirin diri sendiri doang karena enggak menyelesaikan kasus minuman yang salah. Tapi gue coba bantah dengan omongan kalau gue enggak mikirin diri sendiri doang, gue justru lebih mikirin partner karena biar enggak kehausan parah makanya gue kasih minuman yang ukurannya jauh lebih banyak daripada frapucino gue, mulia sekali ya mba nana. Bisa-bisanya bertindak mulia dalam situasi nakal. 

Tiba-tiba datang mas-mas warung sbux keliling meja pelanggan, gue duduk menatap laptop sembari sesekali memerhatikan mas-mas sbux. Gue mulai terbesit kalau ketahuan salah ambil, gue harus punya ancang-ancang untuk bicara apa. Hampir mas-mas sbux berdiri dekat meja gue, tapi setelah itu dia balik. Gue napas. Lega. Padahal gue udah mikir jawaban kalau-kalau terjadi sesuatu seperti ini...

Mas sbux: Mba, minuman green tea ini pesanan mba?

Mbanana: Iya

Mas sbux: Atas nama siapa?

Mbanana: Nana

Mas sbux: Coba baca tulisannya di cup (sambil nunjuk cup green tea)

Mbanana: Waktu sama mau ambil di antrian nunggu orderan, saya bacanya "NAN". Minuman frapucino saya aja namanya "NANDA" padahal saya mesannya dengan nama "NANA", saya pikir mas yang nulis nama sedikit budeg enggak denger makanya salah nulis. Jadinya saya ambil aja karena saya kira memang ini minuman saya. Udah duduk baru saya baca teliti. Green tea ini namanya bisa jadi "WIN' bisa jadi "NAN". Saya kira orderan WIN udah selesai satu minuman doang enggak ada yang ngambil minumannya. Lalu orderan kedua datang, ya saya kira memang punya saya karena saya urutan kedua setelah WIN. 

Begitu cuap cuap yang udah gue rancang di otak. Konyol banget kejadian kayak gini. Sama sekali bener-bener gak ada rekayasa atau dengan sengaja gue lakuin. Bingung, ini yang salah letaknya dimana? Apakah mas si pembuat nama? Bisa dilihat di cup green tea. "W" nya benar-benar mirip "N" atau salahnya ada di mata gue yang sedikit linu butuh dipijat?

Mas-mas sbux pergi, gue paksa partner buat minum. Minuman udah jadi, kejadian juga udah berlalu 45 menitan yang lalu dan minuman belum juga kesentuh. Gue mikir kalau si pemilik minuman si WIN udah lega minum green teanya. Permasalahan antara WIN sama mas-mas sbux juga pasti udah kelar. Gak mungkin diperpanjang kaya ulet, capek juga mereka, banyak urusan. Akhirnya gue menyelesaikan kasus dengan menjalaninya aja. Bagai gak ada tanggung jawab. Yah gak apa daripada gue kena malu. Lagipula bukan salah gue sepenuhnya. Mas sbux salah nulis, Win salah karena enggak ngejagain minumannya, gue salah persepsi. Emang dasar orang suka gini, udah tau salah, masih aja bela diri sendiri! Cukimay gak mau disalahin! Yah maklum... Manusiawi. Huehehehe


Kamis, 08 Februari 2018

Cobain kuliner kerang kiloan

Heyooo! 
Pecinta kerang juga? 
Penaksir kerang juga?
Atau belum pernah gadoin kerang-kerang lautan? 
Atau pingin makan kerang tapi gak tau kerang-kerang enak dimana?
Ini dia gue mau kasih rekomen cafe yang jual kerang-kerang enak yaitchuuuu "MAMAJI KERANG KILOAN" kala itu gue makan di daerah bintaro. Tapi kalo di cari di google gue nemu banyak cabang sih soal mamaji kerang kiloan ini. Ternyata jual di ciledug ada, jual di serpong juga ada. Sekitaran jabodetabek masih terbilang aman untuk kuliner mamaji kerang kiloan ini lah yaaa! 


Tampak dari depan yang sedikit blur. Enggak sedikit. Emang blur beneran.

Lantas kendaraan gue parkirkan dibarisan parkir depan, lalu masuk dan beranjak ke lantai atas karena dilantai bawah udah penuh semua meja terisi orang makan kerang kiloan. Jelang naik ke tangga, gue ngeliat ada berbagai perabot mainan yang bisa dipakai main untuk pengunjung disana. Ada sepaket kartu uno, congklak, dan mainan lainnya tertata diatas meja dekat tangga. Gue kelantai atas dan ternyata beuhhhhhh sepiiiiiii gengs, cuma terisi satu meja dengan dua orang yang makan disitu. Keadaan dilantai atas kurang lebih seperti ini

tangga ada di samping tembok hitam 

ruangan tertutup tirai kerang itu adalah toilet, bisa untuk cuci tangan atau buang duit hajat

ini dia tatanan bangku diatas. ada teve juga tapi sayang teve nya dimatikan 


Setelah memilih bangku enggak lama mba-mba yang dari lantai bawah datengin kita naik keatas dan ngasih menu pilihannya. Awalnya gue membaca-baca dulu menu kerangnya, tapi makin lama gue makin bingung karena enggak tersedia gambar kerang, cuma tulisan pilihan menunya aja. Dari kebingungan itu timbullah pertanyaan. Seketika mba-mba pelayannya gue wawancara dalam durasi yang sedikit lama, bagai wawancara masuk kerjaan ini mah. Untung mba nya sabar, tepuk tangan untuk mba nya. Prak prak



Setelah memilih menu pilihan gue berniat untuk memainkan perangkas perabot mainan yang memang disedian untuk customer yang terletak dilantai bawah. Maka gue berniat ambil mainan dibawah itu buat dimainin diatas. Gue cuma ngambil congklak karena kayaknya udah berabad-abad tangan enggak megang biji congklak, megangnya biji yang lain seperti biji kerikil, biji kopi, biji recehan bahkan. Sedih yah tangan ini



Congklaknya bagus! Ini namanya congklak modern. Jaman gue kecil belum pernah tuh gue lihat ada congklak pahatannya sebagus ini, congklak yang sering gue mainin ya congklak yang terbuat dari plastik. Terlalu minim pengetahuan gue soal dunia modern kala itu. Emang sedih yah idup ini. Atau idup gue doang yang sedih kayaknya. 

Setelah menunggu lama akhirnya suatu yang ditunggu-tunggu datang juga! Pesanan untuk disantap datang dan siap untuk dilahap. Ah udah gak sabar rasanya. Sebelum menyantap gak lupa gue foto dulu untuk di abadikan di sosial media dan jejaring blog ini supaya kalian juga tahu jenis kerang apa yang akan gue makan. Maka itu gue perkenalkan, ini dia... si jali jali



Pesanan pertama, ini sebutannya "Kerang Hijau" yang sebelah kiri Kerang Hijaunya direbus, dan sebelah kanan Kerang Hijau yang sudah menjadi ke oren-orenan itu di goreng. Karena perbedaan cara pemasakan makanya hasil akhirnya pun juga beda begitu pula rasanya juga beda. Kerang hijau ini sering banget ditemuin masyarakat karena biasanya abang-abang sering jajakin dagangan kerang hijau keliling dengan kisaran harga dua ribu saja sudah bisa dibeli. Dan ternyata rasanya gak beda jauh seperti kerang abang-abang! Kalau kerang yang digoreng rasanya sedikit berbeda, sedikit sulit dijelaskan.


Pesanan kedua, yaitu namanya adalah "Kerang Bambu" sama halnya kerang sebelah kiri direbus dan yang sebelah kanan digoreng. Rasanya juga berbeda. Gue beli kerang bambu atas dasar gue kepo dan tertarik ketika melihat gambar kerang bambunya. Padahal gue belum pernah icip kerang ini sebelumnya. 




Ini dia camilan yang kita beli supaya seisi perut bisa penuh muatannya. Ini semacam udang yang dikasih tepung gitu, bisa dilihat digambar. Kalau dari kedua kerang diatas gue cenderung lebih pilih "Kerang Hijau" padahal yang gue beli adalah "Kerang Bambu" loh huahaha.

Kenapaaa? Rasanya kerang hijau lebih berasa bumbu kaldu semacam gurih gitu daripada kerang bambu yang memang asli rasa kerang bambu. Kerang hijau ada rasa manis, gurih, enak deh pokoknya ketimbang yang bambu. Entah gue gak tahu berbeda dari rasa kerangnya atau memang dari racikan bumbu yang ditaburin sama chef nya, tapi gue lebih condong ke kerang hijau gengs. 

Gue makan dengan lahap beserta nasi yang disedian dan sampai akhirnya habislah makanan itu. Akhirnyaaaa, gue enggak membuang rejeki dengan cuma-cuma melainkan benar berguna. Lihat nih huehehehe


Nasi bersih mengkilap kerang habis minuman terseruput dengan baik dan tong sampah kerang pun terisi dengan penuh. Benar-benar baru kali ini gue makan ditempat yang emang cuma condongin kelebihan dari kerangnya aja, tapi tetap disediakan menu seafood lainnya walaupun enggak semua. Selain dari harganya yang terbilang miring, tempatnya juga bagus karena nyaman dan bersih. Bisa dibilang, 40 ribu udah cukup untuk seorang. Bahkan terbilang lebih. Karena kalau mau versi iritnya, 30 ribu an deh paling banterrr cukup untuk seorang. 

Bisa banget ini tempat buat dicoba oleh pecinta kerang sekalian. Apalagi kalau mau seru-seru ramean sama gengster, dijamin tempatnya gak akan ngebosenin buat nongkrong. Kalau memang udah bosen, bisa banget dicoba permainan yang memang udah disedian buat dicoba. Selain nongkrong berguna buat sharing satu sama lain, nongkrong disini juga bisa buat ngilangin kepenatan dengan nyoba permainannya ditambah bakal ngenyangin perut karena kerang-kerang yang disediain emang WAAAGELAAASEEHH bangeeettttt!!!







Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Fransisca Williana Nana
Lihat profil lengkapku

Followers

total human

Popular Posts