Welcome blog Mba Nana

Diario Area | Diario Travel | Diario Outfit | Diario Love | Diario Diario

Senin, 17 Desember 2018

Tamasya Mesin Waktu generasi 90

Hasil gambar untuk tamasya mesin waktuhttps://www.google.com/search?q=tamasya+mesin+waktu&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwix_KbXgKffAhWHbisKHZf8B5QQ_AUIDigB&biw=1366&bih=626#imgrc=IxFxqGraykPzIM:

29 Juli tahun 2018 lalu lekas melipir ke event dimana disana tempatnya kita anak era 90 bisa nostalgia sama yang lalu-lalu. Bagian yang lalu seperti bahagia, sedih, suka, duka, seperti mantan mainan, musik, jajanan, dan masih banyak lagi. Jadi apa yang di dapat disana? Langsung aja ku ceritakan disini. Jadi begini...



Sore hari terang, sampai disana dengan keadaan tempat yang lumayan ramai pengunjung. Entah mereka adalah keluarga, sepasang kekasih, gerombolan anak-anak beserta geng-an kapaknya, dan anak-anak kecil yang main kesana kesini. Sepertinya senyum era 90 sudah mulai mengembang disini...


Banyak permainan seru disana seperti lompat karet, galaksi, dan engklek. Untuk mainan-mainan lapangan seperti ini, mereka tim tamasya mesin waktu hanya menyediakan karet untuk lompat karet, gambaran di lapangan dan batu kecil untuk permainan lompat gunung, serta lapangan luas yang diberi garis-garis kotak untuk permainan galaksi. Kita cuma tinggal atur team dan main deh! 



Ada tempat yang memang isi ruangannya hanya sekedar gambaran seperti diatas. Bisa untuk background foto nih. Bisa juga jadi tempat untuk mencari inspirasi pikiran. Jalan lagi kesana kemari, tertarik, "ada mainan yang bisa dicobaaa nih" pandangan terarah ke secarik kertas bergambar yang belum ada warnanya. Abang-abang penjaga menyodor kertas bergambar, segera memilih satu gambar orang lagi pacaran dalam bentuk anime. Segeralah diberi warna supaya cantik rupanya dan hasrat berubah jadi bahagia.





Setelah gambar selesai, abang-abang penjaga memberi satu hadiah Robot Gundam yeay! Senang rasanya dapat mainan masa lalu. Padahal di jaman anak-anak enggak pernah pegang mainan anak laki-laki, gundu pun enggak. Paling jauh mainan laki-laki cuma batu tujuh, galaksi, petak umpet (Itu semua pun juga mainan untuk gen pria dan wanita). Mainan tangan hanya barbie, masak-masakan, dan boneka.

Melipir ke tempat lain mencari sesuatu yang bisa membahagiakan lainnya. Ah! Ketemu satu tempat yang cukup menarik dimata. Banyak kursi empuknya dengan warna warni dan hiasan yang super duper menarik. Ternyata disana tempat nyaman untuk bisa menonton siaran televisi era channel 90an. Tak cuma sekedar menonton, banyak hidangan yang dijajakan di pinggirannya. Hidangan cemal cemil seperti sosis, telur gulung, dan aneka makanan lainnya. Puas deh rasanya!







Sengaja memilih teh leci sebagai peneman senja kala itu. Rasanya dingin dan sejuk serta satu buah yang tersedia di dalamnya mampu bikin hati dahaga dan puas akan kenikmatan kala itu. Bahagiaku di era nostalgia tahun 90 sudah mulai terasa. Senja sudah mulai hilang, matahari berganti bintang malam. Terang berganti gelap. Sontak lampu-lampu lucu mulai dinyalakan. Keliling lagi untuk mencari tahu semuanya



Jaman dulu chiki chuba selalu jadi incaran setiap istirahat pertama di sekolah. Harganya cuma lima ratus rupiah dan rasanya benar-benar gurih. Banyak teman-teman celamitan gara-gara chiki chuba. Bungkusnya yang kecil dan isinya yang enggak banyak, bikin kita penikmat chiki chuba selalu nagih dan nagih. Beli sampai lupa waktu, beli sampai habis uang yang penting menampol rasanya yes.


Cahaya malam sudah mulai menyala. Gelapnya dunia sudah meredup digantikan dengan cahaya gemerlap malam. Aku melipir mencari permainan lainnya. Ada layar-layar menyala disana dengan gambar-gambar anime yang masih agak kaku, seperti jaman kuno dulu. Game-game yang menyala disana buatku ingin mencoba semua permainan disana. Ah tapi sayang mengantri, jadi ku tunggu sampai orang-orang disana sudah bosan. 



Permainan perang-perangan selalu jadi yang utama. Pingin rasanya mainan mario bros, tapi sayang mario bros cuma hanya ada di satu televisi sementara orang yang main disitu masih juga belum beranjak dan masih banyak orang-orang lainnya yang sudah mengantre di barisan belakang sana. Ya sudah deh, nikmati aja. 

Berlalu hilir lagi, terdapat video game yang tidak terlalu ramai pengunjung. Mencoba main metal slug disana. Sepertinya seru walaupun bermainnya harus dengan berdiri. Ah tidak akan lama, tidak sampai lima menit. Paling juga hanya satu menit. 



Sudah mulai larut. Cek sound diluar sana sudah sedikit bersenandung. Setelah puas bermain aku beranjak keluar melihat yura sudah mulai beraksi bawa suara. Cahaya gemerlap lampu panggung sudah nampak, hampir khilaf rasanya terbawa suasana. Selagi khilaf masih dalam batas positif, aku nikmati saja. Khilafku adalah karena iringan lagu terdengar santai, gejolak hasrat terbawa asmara, aku dirancau ingin menari hangat dan bersenandung ria rasanya. Malam itu rasanya peluhku damai.



Terlalu padat. Ingin lebih maju tapi sudah lelah rasanya. Bahagiaku mungkin sudah cukup di detik itu untuk nostalgia era 90an. Aku beranjak pulang, melupakan segala pedih yang lalu dan bahagia nostalgia masa kecilku kembali terasa, masih terkenang hingga detik ini kembali teringat lagi akan kejadian di masa kecil dulu. Era 90 adalah bahagia. Walaupun ada kenangan yang pahit, pedih, duka, biarlah terjadi, itu semua kan menjadi kenangan bahagia karena sesungguhnya segala kenangan yang terjadi merupakan suatu pembelajaran hidup yang harus dikenang, tanpa perlu dilupa. 

I Love You Era 90. We gonna miss you. 

With love,
Williana Nana

Sabtu, 17 November 2018

Mba Nana DIY Casual Outfit (Korean Cutie Denim Skirt)

Hai!

Begitu deh isi lirik dari soundtrack di video.
Entah kenapa nuansa putih selalu aja menyatu dengan gaya eksotism nan vintage nan cutie. Hailah! Intinya bagus kalau dilihat mata. Casual nan perfek! Enggak ramai tapi polos dan justru serupa seperti eksotism mode. Caiyahhh!

Casual Outfit sekarang ini khusus untuk denim skirt dibuat ala ala DIY dengan kesan 'little' nyentrik karena punya lekukan sendiri dari bahan yang udah dipotong sebagian. Sumber insipirasi di dapet dari pinterest. Begini rupa awal skirt nya


Denim skirt jadul kepunyan mami. Bahan jeans jadul berkaret yang masih awet sampai era dua ribu delapan belas sekarang ini, hanya modelnya aja yang kurang style karena rupa dari segi polos biasa  tanpa punya genre mode macam skirt kebanyakan. Di gunting sebagian pada ujung kirinya hingga menjadi denim skirt seperti gambar pertama. 

Dan jadilah seperti itu! 
Dan jadi begini casual outfit Cutie Denim Skirt... From toe to head yaaa


Enggak punya banyak jenis model sepatu, jadilah kets shoes nuansa putih yang standar. Seperti sepatu sporty, sepatu ini juga sama casualnya. Rasanya cocok untuk dipadu padankan dengan pakaian style yang juga simpel polos tanpa iming-iming ramai. Lanjut naik keatas...


This is ya! Denim skirt ala do it yourself myself. Sebelumnya denim skirt ini emang hampir gak pernah dipakai karena sama sekali enggak tertarik dari segi modenya. Pingin make di padu padankan dengan atasan apapun, kok rasanya tetap aja kurang matching. Muncul gagasan ide kreatif dari pinterest, alhasil denim skirt jadul tanpa mode ini bisa jadi denim skirt yang kini berubah menjadi gagasan stylish. Ibarat memperbaharui jadul denim skirt jadi modern denim skirt. Ah waw spektakuler! Hueheee


Masuk ke top clothes. Awalnya bingung mau dipadu dengan top clothes mode gimana, dan muncul ide kalau white top lebih mencolok dimata karena warnanya serupa dengan sepatu. Warna putih juga memunculkan sisi anggun nan eksotism, jadi lah dicoba dengan atasan putih. Dan yaaa ternyata nyaruuu. Polos sih, hanya kancing kuning emas di depan dada buat mode sedikit bergaya yang bikin outfit jadi makin kelihatan stylish.


Begini rupa setengahnya. White Top dipadu dengan Denim Skirt DIY. 
Untuk bagian rambut, terkadang dibiarkan saja tergerai kebelakang punggung mengikuti arus gerak angin, dan kadang juga hanya diikat satu seperti ekor kuda. Simpel memang, seninya ialah memunculkan mode stylish dari rupa simpel yang amat casual ini. 



Simple bukannn? Simple memang terkesan tuk menjadi casual. Style casual begini yang memang nyaman untuk dipakai kemana saja. Mau tempat mejeng, tempat wisata, atau hanya sekedar kumpul keluarga liburan mini pun casual outfit selalu menjadi pilihan pertama untuk dipakai. Denim skirt yang gayanya agak sedikit diubah dengan kesan nyentrik seperti itu bertujuan supaya keseluruhan outfit terlihat menarik dimata, enggak hanya simpel biasa saja. Dari mode simpel atau pakaian yang amat sangat kasual, dibuatlah gaya supaya terdapat objek yang menjadi seni nyentrik untuk visualisasi keindahan mata. 

So, if people see you with this outfit, they are will be not to feels boring. Cause this is very unique casual outf. Check on my video












Selasa, 02 Oktober 2018

Baby cino bikin bahagia


Kalau biasanya kopi bikin mengingat kenangan lama dan buat perasaan menjadi gusar gundah gulana angan terbang melalang buana, tidak dengan kopi ini. Perkenalkan, kopi baby cino namanya. Lucu bukan? Huehehe

Baby cino yang dua pekan lau dibeli di cafe pigeon hall bintaro tempatnya, cafe dengan nuansa aesthethic nan mewah siapa sangka juga menjual produk kopi yang lucu-lucu begini? Ada baiknya, sebelum aku jelaskan lebih pekat tentang rasa baby cino dalam lidah, sedikit seruput nescafe dingin dan mengaplikasikan lipstick pada bibir lebih baik agar tak tegang rasanya. Yuk! 


Bagaimana? Sudah sedikit dahaga? Anggap saja kini bibir sudah merona. Walau tak terlalu menor kemerahan, setidaknya amat jauh dari pucatnya paras. Siapapun yang melihat wajah, tentu terlihat segar seperti sehabis mandi, padahal mandinya baru kemarin bukan? Huehehe oke baik, jadi begini...

Mari kita lihat penampakan sekilas dari kopi lucu baby cino


Baby cino pada gelas kecil seperti gambar diatas kalau dilihat dari kondisi luar gelas sangatlah kecil, cukup sedikit dalam mini cup tapi tetap terlihat elegan. Kalau dihirup aromanya, baby cino tak memiliki aroma rasa yang amat keras seperti wanginya biji kopi. Saat mulai diaduk dengan sendok mini, air baby cino tidak sedikit mengental seperti kopi umumnya, tapi benar tampak cair airnya. Air yang benar-benar cair seperti air putih dan ketika diseruput perlahan, "Duh, rasanya tidak berasa". 

Benar tidak berasa, tercampur dengan sedikit susu tapi saat dicoba pada lidah pun juga tidak berasa rasanya. Rasa hambar bukan seperti rasa yang pernah ada tapi seperti rasa yang belum pernah berasa sehingga rasa itu hanya numpang lewat dan kembali ketelan dalam kerongkongan. 

Rasa manis benar berasa saat memakan camilan dalam baby cino. Sangat krunchy dan manis camilan kecilnya yang berwarna warni itu. Walaupun rasanya kurang terasa saat diseruput airnya, bisa dengan dipadupadankan dengan biskuit kecil didalamnya. Kan menjadi manis rasanya kelak. 

Setelah menyeruput sedikit baby cino yang tersedia, justru angan bukan kan melalang buana seperti sedang meminum kopi sungguhan. Baby cino disini akan membawamu pada kebahagiaan walaupun tak ada cokelat didalamnya melainkan hanya sedikit susu yang tak ada rasanya. Setelah bahagia datang, percayalah, kau akan ketagihan untuk terus menyeruputnya hingga telak habis air dan mini biskuitnya. 

Seperti pada video, begini rasanya bahagia saat baby cino tepat depan mataku.


Jumat, 17 Agustus 2018

Baiklah, aku katakan kepadamu

Hati manusia itu seputih kain kafan, bahkan seburuk bara api. Kalau benar kan damai, baik hatinya melebihi nurani hati. Kalau buruk dan jahat hatinya, lebih jahat dari panasnya api dalam sumur kaldu. Tapi, siapa yang tahu hatimu seperti apa?



Berdebat dengan sesama bukanlah hal yang asing, itu sudah banyak terjadi. Tapi semakin saling membelenggu dalam perdebatan bukannya menjadikan runtuh suatu hal buruk, malah semakin hilangnya pusat damai jiwa. 

Aku memang perempuan dan kamu seorang pria, atau aku seorang pria dan kamu adalah perempuan. Kami hanya punya perbedaan fisik yang dibentuk, bukankah hati dan cara pikir kami dapat serupa sewaktu waktu? 

Perdebatan antara kami bukanlah hal yang asing. Mungkin aku salah, tapi jangan kau buat kesalahanku adalah contoh untuk ucapanmu yang kasar. Silahkan marah. Silahkan mengamuk sepuas hati kalau memang itu semua salahku. Silahkan aku tak keberatan. Silahkan jadi onar untuk buatku sadar. Aku siap menanggung semua. Itu karena aku mencintaimu

Tapi

Jangan kau buat mulut manismu itu menjadi getah bening racun. Kau tahu apa itu perasaan? Hati yang sudah kokoh ku buat untuk mencintamu tapi kau teteskan banyak racun didalamnya. Itu sama saja dengan membalas perkara. Tak sadarkah kau akan hal demikian? Bukankah ajaran semesta berkata untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan? Tapi kembali lagi, kejahatan apa yang ku perbuat pada kamu yang ku cinta? 

Bukankah sudah kukatakan untuk mengamuk sepuasmu, lampiaskan semuamu padaku. Marahlah sepuasmu. Buatlah aku sadar. Tapi tolong, jangan berikan racun didalamnya. Tidak untuk menyakiti perasaanku. Kau tahu? Mulutmu itu semakin hari jauh dari keindahan merpati, tapi semakin serupa dengan panasnya merapi yang meletus. Panas rasanya. 

Kadang aku bertanya pada semesta, apakah ini memang balasan yang sepadan untukku?  Apa ini gerangan yang pantas ku dapat? Aku masih berusaha untuk tahu diri. Menahu diri menjadi seorang manusia suci. Tapi semakin ku fikirkan semuanya, semakin ku relung dalam hati, semakin ku bawa dalam mimpi tidurku semalam, semakin rapuh aku rasanya. Semakin terbelenggu sakit rasanya diri. 



Bagai hidup yang dipagar oleh berbagai mawar berduri. Ini memang terlihat indah tapi percayalah, sakit rasanya. Aku dicipta hidup tuk berharap kan ada seorang merpati yang tulus padaku, mengerti aku sepenuh relung, tapi nyatanya merpati itu tak pernah mengertiku. Memang sulit bila berharap orang lain kan mengerti ku sepenuhnya. Ternyata benar, pengaharapan yang paling sulit terletak pada pengharapan pada manusia itu sendiri. Pengharapan pada sesama. 

Aku membuka mata. Diam seribu bahasa. Otakku kembali mengulang hari kemarin. Apa aku salah? Kalau betul aku salah, bisakah jadikanku untuk berfikir lebih baik tanpa perlu kau sakiti relung hati? Jatuhnya, kalau membalas seribu lipat kali nya untuk buatku semakin remuk. 

Aku sudah mengaku salah, mengemis mohon maaf padamu. Tak bisakah kau mendidik cara bekerja otakku tuk jadi sesuai yang kau mau? Oh semesta, apa ini salah satu dalam wujud pengorbanan cinta? Harus menerima bila ditundukkan tapi tidak berasal dari hati kesanggupannya. Aku lelah akan ini. Bisakah aku tidur di pangkuan mu sejenak seperti kejadian dua tahun lalu tepatnya sebelum aku menemui dia yang mereka sebut dia adalah jodohku. 

In frame: Me
Picture by: Recky

Senin, 13 Agustus 2018

Zona Avengers (Thor, Iron Man)



"Kurr kurr kurrr!" Aksi Thor menimpuki musuh dengan kerikil kala itu,
"Jeduessss!" Timpuk Iron man dengan tendangan maut nya yang tidak kalah canggih. Wih! Gue terpukau nonton mereka sedang melawan musuh yang tidak terlihat. Mereka berdua pun memenangi perlawanan tersebut dikarenakan musuhnya tidak terlihat sehingga sudah dipastikan musuhnya akan kalah dalam pertarungan. Sungguh! Ini cerita pembukaan yang sangat weirdos bukan? 

Bahkan dalam cerita Avengers sebenarnya mereka sama sekali tidak berperang dengan hujan kerikil dan tendangan maut seperti si Dul anak betawi. Avengers berperang dengan senjata yang mereka miliki. Thor dengan palu yang "katanya" super berat dan tak ada seorang pun yang kuat mengangkat nya,  sementara Iron Man entah dengan kekuatan apa.

Oke cukup untuk pembukaan tentang Thor dan Iron Man karena gue bukan berniat menceritakan kisah Avengers, tapi ingin memberi tahu kalau Avengers lagi terbang ke jakarta loh guysss! Tepatnya ada di Mall Kota Kasablanka. Sayangnya itu terjadi sekitar dua bulan yang lalu. Nama acaranya yaitu Meet and Greet sama Thor dan Iron Man aja. Dan gue hadir disana! Banyak orang-orang mengantri giliran untuk bisa peluk mesra salam senyum dengan Thor dan Iron Man nya secara langsung. 


Karena antriannya panjang dan gue sendiri masih pingin menjelajah zona Avengers, gue pun melihat-lihat museum dari hasil galian tim Avengers. Gue menemukan sesuatu yang aneh. Bentuk tangan robot-robotan yang nempel di tanah tapi entah tidak bisa di angkat. Tangan robotnya terdapat tombol warna-warni tapi sayang tombolnya enggak bisa dipencet. Gue kira tombol itu pencetan untuk nge-bom satu gedung mall, tapi ternyata bukan, cuma tangan-tanganan buatan plastik. Ah! Ketipu.


Selain itu gue menemukan robot besar warna merah merona seperti warna gincu yang gue basuh di bibir. Robot besar ini lebih dikenal dengan gundam, tapi kali ini gundam versi raksasa. Ketika gue melihat si gundam merah, keinginan gue simpel, sederhana seperti nasi pandang padang, cuma pingin foto berduaan sama dia. Tapi realitanya sulit, robot merah ini banyak banget fans nya. Semua yang menatap si robot besar bakal langsung menancap kamera untuk sesi jepret. 

Akhirnya cuma bisa foto bareng dia dengan posisi dari kejauhan. Badan gue enggak nempel sama robot, enggak dekat, dan jauh banget jaraknya. Tapi hasilnya Oke! Karena ternyata wajah si robot ini sedang menghadap ke kamera dimana gue berpose dengan keadaan robot yang berdiri dibelakang. Begini hasilnya


Jelajah museum nya sudah cukup, sekarang waktunya ikut barisan antre untuk jabat tangan sama Thor dan Iron Man. Jabat tangan sama artis seluruh dunia. Ah siapa yang enggak antusias? Enggak semua antusias sih memang. Walaupun bukan tokoh asli, tapi yang peranin Thor ini orang bule, so bisa sembari dibayang bayangi perannya. 11-12 dengan Thor aslinya.

Sewaktu gue lagi masuk antrean seraya menunggu munculnya Avengers, gue berdiri di baris antrean depan, sewaktu Thor dan Iron Man muncul, gue mengarahkan handphone, sontak langsung membidik doi, eh ternyata tatapan doi memang menengadah ke kamera. Gue membayang sesungguhnya ini pemandangan termantap yang pernah gue lihat dari kamera handphone yang gue bidik, beginilah hasilnya


Dan inilah Iron Man. Doi gak kelihatan wajahnya.


Dari awal doi dateng sampai doi mau masuk ke dalam stage gayanya selalu begitu. Enggak pernah berubah. Gaya handalan Iron Man. Gue berharap setelah tangan doi diangkat keatas, doi bisa langsung terbang menembus awan bahkan kalau perlu terbang menembus bumi buat ambil bulan dan dikasih ke gue. Sungguh romantis melebihi romansa romansi masa kini dehhh! 

Well setelah menunggu antrian kurang lebih satu jam, akhirnya tiba saatnya gue dapet bagian untuk bisa naik ke stage untuk meet and great bareng mereka. Ini dia foto kami bareng tim Avengers.


Dan terjadinya percakapan yang modelnya begini...

Thor, "Helloo! How are you? Whats your name?" Sembari Tos dengan kami berdua

Nana, "Hiii! I'm fine i'm fine. My name is Nana" Membalas Tos an dari Thor dan Iron Man

Partner gue. "Fine fine" Sembari tersenyum sumringah dan balas Tos

Iron Man cuma bisa Tos dua tangan dan langsung ambil posisi buat gaya

Mbak-mbak dibawah "Ayooo siap yaaa!! 1... 2..."
Gue bingung. Gue melirik kiri kanan harus bergaya apa, karena bingung harus pose apa, alhasil cuma bisa ngikutin gaya partner. Tangan menjurus bagai pose kameha-meha. Setelah selesai.....

Thor, "Okayyy! Nice to meet you. Good byeee!"

Nana, partner, "Oh yaa thankyouuu!"

Kita turun dengan harapan ada hasil foto yang benar bagus adanya. Dan ternyata ada, walaupun cuma satu. Yah tak apa. Hikmah dari ini semua adalah ternyata tidak mudah kalau ingin foto dengan artis kelas dunia. Butuh energi, butuh perjuangan... Perjuangan buat mikir harus foto dengan pose/gaya apa misalnya, ah itu sulit.

Check on the video


Rabu, 01 Agustus 2018

Nagih Sidang Skripsi

Pernah dengarkah teman-teman mengenai sidang skripsi? 
Sidang skripsi semata-mata seperti sidang umumnya yang terdapat seorang hakim, jaksa, saksi, dan kawan-kawannya. Si Penyidang banyak memberi pertanyaan ke orang yang disidang dengan tujuan utama tentu "ingin mengetahui" suatu hal. Bila dibayangi proses sidang yang dilakukan memang terdengar seram, penuh pertanyaan, penuh tekanan, penuh materi, dan butuh kesanggupan. Karena hal itulah yang membuat sidang skripsi seolah serupa seperti sidang umumnya.

Perbedaannya, sidang skripsi enggak ada seorang hakim, jaksa, saksi dan kawan-kawannya. Hanya terdapat 3 orang penguji atau bahkan bisa lebih. Tujuan penguji menyidang si orang yang melakukan skripsi ialah untuk mencari tahu apakah skripsi yang dibuatnya benar skripsi dari si orang itu atau bukan. Karena skripsi itu tugas akhir dari kampus, dan tugas terakhir untuk orang yang ingin mendapat ijasah kelulusan harus menyerahkan hasil dari yang dipelajarinya kepada universitas atau kampusnya. Kurang lebih begitu mungkin yaa?

Untuk pertama kalinya, gue merasa benar dibuat nagih untuk sidang skripsi. Kalian mau tahu kenapa?

Oke, gue mulai ceritanya. Huehehe



Tepat tanggal 29 Juni kemarin gue habis melakukan sidang skripsi pada siang hari. Sebelum hari sidang gue sempat ditakuti oleh banyak mahasiswa karena katanya kalau sidang di siang hari itu mood para penguji sedang berada di batas buruk karena pikiran halu mengantuk seusai makan siang, sementara sidang gue dilakukan setelah pukul satu siang. Ada pula yang bilang kalau biasanya di sidang setelah minggu-minggu lebaran akan banyak anak-anak yang tidak di luluskan, entah mengapa. Semua omong kosong itu benar berhasil buat gue jadi semakin merinding disco. Rasanya enggak mau sidang, pingin skip hari tanggal sidang. Serius!

H-1 dan di hari H, gue benar tegang seribu maut. Gue lebih banyak diam, belajar juga sebentar-sebentar karena berusaha untuk tidak memenuhi kapasitas memori di otak. Tidur secukupnya tapi justru malah tidur kepagian dan bangun lebih pagi karena dilanda stress pikiran. Semuanya amat kacau untuk hari sidang esok. 

Di dalam ruangan sidang sembari menunggu ketiga dosen yang amat lama sekali datangnya, gue hanya bisa duduk kaku sembari menghafal materi yang akan dibahas. Memahami sedetail-detailnya hingga akhirnya dosen pertama datang, beliau adalah mantan dosen pembimbing kkp dulu. Beliau memang suka mengakrabkan diri

"Panas banget ya diluar" ucap beliau basa-basi

Gue diam, melongo kaget, "Iya pak" Pikir gue ingin banyak bicara ke beliau, tapi gue harus tetap waspada sama dosen penguji karena kalau salah bicara, bisa-bisa jadi dampak buruk kemana-mana. Dan gue selalu menghindari hal itu. Demi!

Dosen kedua datang dan duduk di bangku yang sudah disediakan. Dosen yang datang terakhir adalah dosen pembimbing, beliau langsung membuka suara. Gue langsung berdiri mengambil posisi untuk siap melakukan presentasi. Slide demi slide gue baca dengan singkat padat jelas supaya tidak terulur waktu lama daripada diberhentikan sebelum selesai. Dan munculah pada sesi pertanyaan.

Gue enggak bisa menjawab pertanyaan pertama, tapi tetap gue jawab sesuai kemampuan walaupun dengan jawaban semenurut pikiran. Gue berusaha untuk tidak menjawab dengan "tidak tahu" karena gue menunjukkan kalau memang ini skripsian murni hasil jerih payah. Bukan plagiat. Karena motto itulah gue jadi semangat percaya diri untuk ikut serta maju sidang. 

Beliau bertanya lagi, "Skripsi kamu ini lanjutan dari seminar kan?" Dan terus menerus mengulang pertanyaan tersebut. Inilah masalahnya, proses skripsi gue amat menyedihkan karena tidak bisa melanjut dari seminar lalu. Peraturannya memang skripsi harus dilanjutkan dari seminar, sementara gue tidak. Gue diam. Ingin berbohong tapi takut, ingin jujur tapi takut berucap. 

Gue tengok sedikit mengarah dosen pembimbing, terlihat bahasa isyarat kalau beliau meminta gue untuk menjawab "iya" yang mengartikan kalau skripsi ini adalah lanjutan dari seminar yang lalu. "I..iya" gue jawab dengan terbata. 

Pertanyaan selanjutnya masih dengan penguji yang sama. Ini amat menjengkelkan karena gue takut lagi-lagi tidak bisa menjawab. Kali ini beliau berucap, bukan sebuah pertanyaan

"Ini nih kita sharing aja nih, menurut kamu, nana, hal-hal yang sudah dilakukan oleh komunitas ini sudah maksimal atau belum?" Begitu kilasannya. Gue berfikir sejenak, merenung, lalu menjawab 

"Belum pak"

"Kenapa?" Sudah gue duga beliau akan mengulik jawaban gue lebih dalam.

"Karena masih banyak yang bisa dilakukan, bukan cuma sebuah event atau edukasi dalam media saja, contohnya bisa lebih diperkecil yaitu memberikan informasi lebih mendalam ke kalangan yang lebih dipersempit. Contohlah pengadaan seminar ke anak sekolah dengan kategori sd, smp, tapi dengan informasi yang berbeda beda" Kurang lebih nya begitu. Beliau manggut-manggut. Gue merasa inilah kepuasan yang hakiki. 

Tidak hanya manggut, beliau bertanya lagi, gue lelah. Jatuhnya pembicaraan ini bukan semata-mata sidang, lebih ke pengenalan pembahasan skripsi lebih mendalam kepada dua orang penguji. Jatuhnya seperti memuaskan hasrat penasaran dari dua penguji tentang pembahasan skripsian. 

***

Hingga sidang berakhir, sampailah ke tahap final. DImana gue akan dinyatakan lulus atau tidak. Sidang gue berjalan cukup lama, sekitar satu setengah jam. Biasanya teman-teman hanya sekitar satu jam, sampai-sampai gue benar dibuat lapar gara-gara sidang. Perut gue keroncongan. Bapak penguji pertama pun membuka suara

"Nana... mengenai sidang kamu kali ini... Dari jawaban yang kamu berikan memang kurang memuaskan. Kami berikan kamu dua pilihan. Ingin lulus sekarang tapi dengan nilai yang amat terpaksa, atau mengulang di semester selanjutnya dan berusaha untuk memperbaiki skripsi kamu menjadi lebih bagus lagi" Begitu katanya

"Masa mengulang pak?" Tanya gue pasrah terbata-bata

"Iyaaa. Mau gimana lagi? Jawaban yang kamu berikan kurang memuaskan kok" Bantahnya.

"Yah paling kalau mau sekedar lulus nilainya D ya?" Sodor dosen pembimbing.

"Wah? D mana ada pak?" Lanjut penguji kedua buka suara. Mereka tertawa pelan.

Gue diam, gue berfikir kalau tidak ada nilai D dalam kelulusan lalu mengapa dosen gue sendiri membuat guyonan dengan memberi nilai D pada sidang gue? Ah ini semua amat tidak masuk akal. Gue merasa gue akan masuk ke jebakan batman. Oke fine. Karena sidang gue sudah berjalan amat lama, perut sudah amat keroncongan, teman-teman didepan ruangan sudah lama menunggu, anak yang akan sidang selanjutnya juga sudah menunggu kelasnya, gue terpaksa harus segera menangis untuk menyudahi ini semua. 

Penguji satu melanjut, "Jadi gimana nana? Mau dilanjut atau mengulang"

Karena kekuatan tegang yang amat parah, ditambah mental gue buat secupu mungkin, gue menggumam untuk segera menangis. Gue tahu menangis adalah salah satu cara jitu supaya sidang ini berakhir.

"Dilanjut pak" 

"Yakin kamu? Dengan nilai yang pas-pas an?" Gue tahu akan selalu banyak pertanyaan terus-menerus, kalau selalu gue jawab, akan lanjut pertanyaan selanjutnya, selalu begitu, tidak akan berakhir. Gue memilih untuk diam dan menunduk menangis. Gue sadari mereka bergumum untuk menyudahi jebakan batman ini. 

"Oke kalau begitu kamu dilanjut dengan nilai pas-pas an, bisa dilihat dengan dosen pembimbing" Lalu kedua penguji itu keluar, dan gue melihat hasilnya ternyata mendapat nilai "A"

Apakah ini? Ini benarrr jebakan batman. Gue bersyukur karena pada hari ini air mata bisa berkompromi untuk bekerja sama. Karena gue tahu bila kondisinya gue tidak menangis atau tidak menunjukkan kesedihan, jebakan batman ini akan berjalan semakin lama, bisa-bisa dua jam waktu sidang gue berjalan. Sungguh buruk bukan?

Gue benar dibuat nagih akan sidang daripada proses pengerjaan skripsi. Sidang bagai menjalin hubungan dengan para dosen-dosen. Ahh enggak seram seperti yang dibayangkan tuh hehehe


Dosen pembimbing juga menjadi satu alasan mengapa gue ingin ikut dalam sidang pertama, tadinya tidak ingin gue luluskan karena dilanda kacau balau proses pengerjaan. Tapi beliau menjadi salah satu alasan mengapa gue kekeuh untuk segera lulus. Huehehe


Ini dia kawan yang satu didikan dosen pembimbing, sewaktu sidang kelasnya berdampingan di jam dan hari yang sama. Ah bagai jodoh bukan? Heheee



Akhirnya lulus dan akhirnya buku skripsi sudah jadi. Pelajaran dari skripsi ini cukup rumit, perjuangan dengan niat memang akan membuahkan hasil yang besar daripada perjuangan dengan tanpa niat atau sedikit niat. Proses niat jauh lebih dibutuhkan memang. Untuk kisah sedih selama proses skripsi akan gue ceritakan di cerita selanjutnya, menyusul yaa? Gue benar melupakan cerita sedihnya, itu semua bagai mimpi buruk skripsi. And finally, mimpi buruk skripsi akhirnya selesai. Yeay! I'm ready to the next level!!!
Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Fransisca Williana Nana
Lihat profil lengkapku

Followers

total human

Popular Posts