Welcome blog Mba Nana

Diario Area | Diario Travel | Diario Outfit | Diario Love | Diario Diario

Selasa, 27 November 2012

Pom Girls Bob

     "Kapan lagi coba broh ikutan macem beginian? ayo dongggg" sentak Nia yang masih berkutat pada argumennya, ia sangat menyatakan untuk ikut audisi girlband yang akan diadakan tepat seminggu lagi "gue udah cari infonya kesana sini nih, tinggal persetujuan dari kalian sama tinggal pendaftarannya aja. ayo dong elah kapan lagi coba yekan jalan menuju dunia starworlddd?" lirihnya dengan imajinasi yang digambarkan seakan dirinya benar-benar sudah menjadi bintang dunia.

     "Aduh ngapain ama coba? kalo kita ngga lulus audisinya gimana? kan berabe mana udah ngeluarin duit buat pendaftarannya pula, lo mau talangin emang?" Cindy yang sedari tadi tidak menyetujui hal itu kemudian berkutat, ia merasa dirinya tak memiliki suara emas bahkan postur tubuhnya yang sedikit besar membuat dirinya merasa down juga karena tak layak untuk dance. 


     Nia diam merasa dirinya hampir dalam lingkup kepasrahan "ayolah guys, gue yakin kok pasti kita bisa, asalkan kita ada kemauan!"

     "yakin nih?" tanya laras

     "lo yakin itu acara beneran? bukan palsu kan?" ganti sinta

Nia mengangguk terus-menerus, sedikit senyum terulas pada bibirnya menyatakan bahwa dirinya-lah yang akan bertanggung jawab dalam segala hal apapun mengenai audisi GB tersebut.

***


     Sepulang sekolah mereka ber-4 segera menuju tempat pusat acara kontestan GB pada suatu mall tepatnya di mall 'metropolitan'. masih dengan seragam putih abu-abu, sehingga memancarkan wajah muda mereka. naik ke tangga escalator paling atas "mba saya pingin daftar acara ini dong" ucap manis nia pada seorang perempuan yang sedang tersenyum sembari melontarkan buku berserta penanya untuk ditulis kontestan yang akan mengikuti audisi penyanyi tersebut.


     Nia menyodorkan uang seratus ribu rupiah dan menerima secarik kertas berupa surat tanda terima. mereka kembali dan tiba di rumah gedong nia "oke well kita sudah daftar guys" tepuk tangan bahagia nia terlihat

     "puas kan lo? nah sekarang ini nih, next step dalam waktu kurang dari seminggu kita udah mesti bisa nyanyi bagus plusplus.... huh" lagi-lagi cindy sudah malas, dirinya memang terlihat seperti tak ada gairah ingin maju, selalu saja benci akan hal-hal yang belum pernah dicobanya.

     "ah berisik nih udah deh mending sekarang kita langsung lanjut aja, music udah dipilih? sini gue bantuin koreonya ya" sinta segera beranjak dan mencoba-coba gerakan yang ditampilkan pada badan slim-nya itu.


     Cindy yang diam memperhatikan teman-temannya menari dengan lincah dan mencoba berlatih suara entah nada tinggi rendah slow beat biasa dll "aduh jangan gerakan yang gitu dong, bakal  ribet kalo pake muter-muter segala" keluh cindy

     "lo kapan mau bisa kalo gak lo coba dulu cin? coba dulu makanya jangan langsung protes dong!" oke, kali ini cindy mencoba memutar-mutar dan mengikutin arah gerakan teman-temannya dan 'gubrakkk!' awww "tuh kan gue jatohhh" rengek cindy, nia sinta dan laras hanya tertawa kecil "terus ah coba jangan kayak bocah!" canda laras sembari berucap dengan tawa yang menahan di kedua sudut pipinya.

***


     Oke! inilah hari-H-nya. hari dimana mereka akan tampil. manusia-manusia pengunjung ataupun para kontestan yang akan mengikuti audisi tersebut telah berkumpul di lantai paling atas pada mall metro. ada dari mereka yang memiliki gaya natural, freak, quirky, feminime, bahkan rocker. tapi untuk girlband nia, mereka memberi nama 'pom girls bob' entah yang mengandung arti apa tapi terdapat makna bahwa dari member mereka semua, tak ada kemiripan yang terpancar dari dalam diri mereka masing-masing.


     "nomer 26 dipersilahkan!!!" MC mengumumkan, the next nomer 27 dan itu adalah nomer GB 'pom girls bob' mereka sudah deg-deg-an. mereka melihat aksi kelompok nomer 26 ini "waw! bisa banget itu cewek muter-muter begituuu" cindy melihat dengan tatapan tajam beserta melongo

     "udah tenang aja, lo juga bisa kok nanti. kalo gagal, pokoknya jangan tunjukin kegagalan lo, dan untuk kalian guys, kalo misalkan suara salah satu dari kita ada yang... em... gak nyampe gitu, diem aja atau intinya jangan pernah tunjukkin kesalahan kita ke auditorium terutama ke juri! oke pom girls bob?!"

Yeah!!!


     "Nomer 27" oke ini saatnya, mereka menuju panggung yang beralaskan karpet merah, tampak lampu-lampu menyorot dari segala sudut pandang 'uhh silau juga' batin sinta yang rasa-rasanya ia menunjukkan perasaan itu ke teman-temannya melalui sudut matanya.

     Lagu mengalun, berawal dari kelembutan yang dinyanyikan awal oleh laras, dia memiliki suara lembut yang memang enak didengarkan ketika perjalanan menuju alam bawah sadar atau dunia mimpi. kian lama music berubah menjadi ada dentuman keras yang sepertinya mengajak bagi orang-orang yang mendengarnya untuk ikut bergoyang. mereka nge-dance dengan lincahnya, terutama cindy yang selalu menjadi sorotan karena badannya yang sedikit big ikut mengalun.


     Sampai tiba pada akhirnya, lagu pun hampir habis. diakhir music tersebut mereka mengeluarkan suara mereka masing-masing dengan teriakan yang mengalun beserta musicnya. music terakhir berdentam menyuruh mereka melakukan gerakan memutar dan ber-pose. tapi, gerakan akhir itu membuat cindy terjatuh karena memang memutarlah salah satu gerakan yang dianggap sulit olehnya.


     Cindy terjatuh miring menghadap penonton, ia sedikit panic tetapi ia langsung mengubah semua itu menjadi gaya. cindy bergaya layaknya bule pantai yang sedang tiduran miring dengan tangan kanan menahan kepalanya, dan berekspresi. Nia sinta dan laras yang ikut panic kemudian ikut berpose. terlihat weird bahkan freak! 


     Hufft... finish! oke tiba saatnya juri mengumumkan pemenangnya "peserta yang dipilih ialah peserta nomer 13!!" tepukan tangan terdengar dan teriakan senang perserta nomer 13 memenuhi ruangan ini, mereka naik keatas disertai tawa dan senyum bahagia "bener kan kita kalah" ucap cindy

     "seenggaknya kita udah dapet pengalaman cin, gapapa ya guys" kataku sedikit sedih, ya memang menyedihkan.

     "dan untuk peserta yang menurut penilaian kami terlihat berbeda dari peserta lain, akan kami beri sebuah penghargaan dan hadiah berupa 'jalan-jalan ke kuta' gratisss!!" juri kembali berbicara. belum sempat kami melangkahkan kaki yang kedua kalinya juri telah berteriak "PESERTA NOMER 27!!!" mata nia sinta laras dan cindy membelalak, teriak mereka kembali membuat keheningan rapuh.

***

     "Kita berhasil!!!" timpal cindy bahagia saat mereka sedang tertawa dalam ruangan indah di kamar nia

     "yessss pantai kutaaa we will come!! hahaha" teriak sinta dan kemudian diikuti nia dan laras.

Walaupun mereka tidak memenangkan audisi tersebut, seenggaknya mereka memenangkan sebuah hadiah penghargaan. toh enggak sia-sia perjuangan mereka selama ini~

Rabu, 21 November 2012

Suka dalam diam

     Akulah seorang gadis itu, gadis yang selalu dikatakannya dalam anang-anangnya, seorang gadis yang selalu disebutinya, bukanlah ia melainkan aku, hanya aku dan cukup aku sajalah satu-satunya intan permata yang selalu dipikirannya. hanya itu yang kuingin dan itu semua benar terjadi, walau dirinya belum mengetahui keberadaan yang selalu berada dalam benaknya, tetapi angan-angannya itu selalu berada disisinya, tidak jauh darinya dan terus mengawasinya dengan selalu memberikan sepucuk surat intan permata.


     Siang itu seusai sekolah aku beranjak menuju halaman belakang sekolah yang cukup luas, terbentang perkebunan yang selalu asri dari jaman nenek moyangku yang telah bersekolah disini. disinilah tempat anak-anak merileks-an segalanya, membawa kedamaian dalam hatinya, dan menambah ketenangan disaat segalanya membuatnya terpuruk.


     Aku berjalan dengan santainya menuju taman itu seraya membawa gitar spanyol yang kusayangi dari semasa aku smp. aku bukan tipe seorang yang berkobar terhadap semua orang, tapi hanya sebatang manusia yang memiliki karakter diam dalam tenang dan berpikir. aku menyayangi setiap orang yang sayang padaku, tapi kali ini... aku sungguh mendambakan dan mengidolakannya, bila gayungku bersambut, mungkin sebentar lagi aku akan menyayanginya entah karena apa.


     Siang itu ku duduk dibawah cahaya sinar mentari yang elok, dengan cuaca damai seperti hujan akan lekas turun., tetapi hatiku akan terus tenang seraya memikirkan dirinya. dirinya yang ku-idolakan dalam benakku selalu...

 


     Sebuah lagu yang kini kumainkan ialah sebuah lagu yang sedang cocok-cocoknya dengan yang kurasakan kali ini, sebuah lagu oleh adelle berjudul someone like you. yeah this is me, someone which like you! just fans, maybe but... sepertinya tidak. oh aku bingung sendiri dengan perasaan ini.


     Anak-anak yang bermain tampak asik dengan kegiatannya masing-masing, tak kupeduli dan kuhiraukan mereka yang menatapku penuh tanya, aku hanya sedang dalam pikiranku sendiri dan tidak ingin diganggu.


     Disela-sela kumenyentikkan jadiku pada ujung senar-senar gitar, lewatlah ia, lelaki itu! cowok itu! yang kutaksir sejak pertama kali ku melihatnya, wajahnya penuh seri, senyumnya sungguh maut dalam hatiku. tanpa sadar daritadi aku sedang memperhatikannya sembari bernyanyi dan memainkan lagu adelle. dan oh no, do you know? dia menghampiriku! dan sekarang tepat di depanku

     "Hi medeline" jantungku sedikit berdetak "yes?" tanyaku sembari melontarkan senyum tak karuanku. laguku berhenti, someone like you itu sekarang tepat sedang berpapasan. Edward duduk tepat didepanku, kini wajahnya dekat dengan wajahku. jika aku tak bisa menahan ini semua, mungkin tanganku sudah bergetar saking senangnya.

     "kau mau menemaniku?" tanyanya "membelikan kado untuk seseorang"


     Selama aku mengenali edward yang berawal dari pertemanan awal masuk sekolah ini, aku sering bertukar surat dengannya, hanya dengannya. tetapi, hanya ada satu masalah. edward tidak tau dengan siapakah ia bersurat. ia pikir, ia saling surat-menyurat dengan temanku, kristal. berhubung kristal sempat menyukai edward, ia hanya menanggapi semua ini dengan senyuman dan dengan hati. sementara aku? hanya merasakan kegalauan yang dalam...


      "Hi edward, taukah kamu bahwa sebentar lagi aku akan ulang tahun? aku senang, aku berharap kau mengucapkan dan memberikan sesuatu yang menarik untukku, jika kamu ingin. hehe" itulah isi surat terakhir sebelum pertemuan ini yang kuberikan padanya, yang selalu kuletakkan pada mejanya dan akan dibalas surat itu olehnya dan ditinggalkan kembali di meja kelasnya, aku mengambil surat balasan tersebut seusai pulang sekolah disaat semua makhluk tak ada. 

***


       "hello guys!" dia kristal, edward melihatnya dengan penuh makna, aku melihat pemandangan itu tepat didepanku, lekas aku menunduk. kristal berbincang dengan edward dengan penuh kepercayaan dirinya, sementara aku? hanya gadis yang tak berani berbuat demikian dan hanya tak perduli dengan apapun yang sekiranya hal tersebut tak penting.


      Ulang tahunku dengan kristal hanya berbeda dua hari. jika hari ini adalah ulang tahun kristal, dua hari kemudian tentu aku. Edward menarik lenganku dan mengucapkan "sampai jumpa" pada kristal, mimik kristal tampak kebingungan karena dengan sigap edward segera menarikku dan meluncurkanku pada sedan sportnya dan melaju dengan cepat menuju sebuah mall yang aku tak tau keberadaannya.


      Pada mall tersebut, edward sibuk memilih kado apa yang akan diberikannya untuk kristal, aku hanya menurut dan meng-iyakan. sejauh ini hubungan pertemananku dengan edward selalu baik-baik saja walau hatiku selalu berisi dirinya. "apa ini cocok untuk kristal?" ia membawa sebuah bandana cantik berwarna pink beserta berbagai pernak-pernik dan hiasan permata lainnya 'oh sungguh rame' batinku tak suka, tapi pada edward kutunjukkan bahwa bandana itu bagus sekali untuk kristal.


     Sampai akhirnya edward membeli barang antik itu dan membungkusnya dengan cantik, aku dan edward menuju gramedia. dari antara banyaknya buku-buku, terdapat juga sebuah beberapa peralatan musik. aku mengambil sebuah gitar cokelat dengan kayu yang elastis "i like it" ucapku semangat

     "medeline, kau menyukai gitar itu?" yes, of course! jawabku penuh harap.

***


     Tibalah hari itu, hari ulang tahun kristal yang diacarakan dengan ramai dirumah gedongnya, istananya. aku datang dengan pakaian se-simple ku. mungkin tak bermodis, tapi aku datang sebagai tanda bahwa aku menghormatinya dan ikut merayakan harinya kristal. edward melontarkan kado spesial itu, dan saat dibuka, sungguh terlihat cantik! 


     Sometimes, perasaan cemburu itu ada. aku hanya dalam angan dan diamku kini, menyaksikan semuanya. sepertinya sulit untuk membuat edward menyukaiku, what should I do? berkata bahwa surat itu sebenarnya adalah diriku? oh mustahil! bila edward mengetahuinya, mungkin ia akan bersikap biasa saja karena tidak ada diriku dalam benaknya, hanya kristal seorang dan semua itu membuatku terpuruk!


     Berakhirnya acara tersebut, aku lekas pulang. edward dan kristal masih lama berbincang, aku tak mau mengganggunya. aku berpikir, mungkin edward sedang menyatakan perasaannya pada kristal, dan mereka resmi berpacaran. aku tak peduli itu, jika aku mengetahui semua itu hanya akan menambah luka dihati kecilku. sedari tadi, mereka selalu dekat. setelah edward melontarkan kadonya, mereka selalu saja menempel tanpa ingat siapapun, seperti acara nikahan mereka saja, huh...

***


     Pagi itu, hei subuh! ada seseorang yang mengunjungiku, membunyikan bel pada pukul 12 malam. aku lekas keluar, membuka pintu dan terlihat gedobrak sebuah surprise oleh teman-temanku. kristal dan edward muncul membawa sebuah kue, birthday cake. aku segera make a wish. "medeline..." panggil edward disela-sela teman-teman bertepuk tangan, mereka semua mengagetkanku.


     "I like you, will you be my girlfriend?" what the hell i'm so confused! edward menyatakan perasaan itu padaku. "aku sudah tau semuanya..." ucapnya penuh arti "kau kah yang mengirim surat itu? melainkan bukan kristal" jelasnya.


     Aku terpaku, yah benar semua itu benar "kau tau darimana?" edward menunjuk kristal "bukankah kalian resmi berpacaran? dan.. kristal!" belum sempat ku berucap semuanya, kristal telah menghentikan ini

     "yes! itu dulu medeline sewaktu smp ku menyukainya, and now? of course no melainkan hanya teman dalam suka dan duka."

     "kenapa kamu mengira kita berpacaran?" aku malu, kumenjelaskan yang kualami, mereka tertawa seolah semua ini lelucon


     "medeline... aku tak pernah mengagumi kristal melainkan hanya kamu, aku memang dekat dengan kristal dari semasa smp. tapi kini... hatiku hanya tertuju padamu" edward memberi kecupan pada keningku "happy birthday my intan permata" edward menyodorkan sebuah hadiah besar yang telah dibungkus dan WOW... setelah dibuka kado itu adalah sebuah gitar! gitar yang ku ingin sewaktu aku sedang di mall bersamanya, sungguh "I love my edward. thankyou so much!" 

      Dan kini, aku ditemani gitar spanyol kesayanganku dan 'boyf' kesayanganku juga. sungguh, aku menyukaimu dalam diam dan hingga akhirnya penantian itu datang, dari setiap tindakan yang terus-menerus terjadi bahwa jalur menunjukkan perasaanku padanya.

Selasa, 13 November 2012

kala cinta di Bali

     Oke ini baru yang dinamakan liburan I will holiday! orang mana yang nggak senang bakal liburan? apalagi kalo liburannya diperbolehin bareng temen-temen, itu bukan seneng lagi namanya. dan kali ini aku liburan natal bareng temen-temen, karena liburnya yang panjang banget jadi holiday kali ini dibagi 2 sesi. sesi minggu pertama sebelum natalan the time with family dan after christmast, the time with friends! berhubung kemaren itu hari natal dan aku udah jalan-jalan mubeng-mubeng terus sama mama papa adek, so sekarang wakunya prepare buat liburanku di bali bareng temen-temen yang ku ajak.


      Lila emang biangnya ngaret, selalu dia yang paling ngaret dari segala makhluk ter-ngaret didunia. dan nomer dua aku-_- "sintia, ayo kapan jalan?" tanya sesi dengan lantangnya seraya menenteng koper miliknya yang super duper jumbo ini, dia memang manusia yang selalu sedikit memiliki rasa sabar.

      "nanti dulu dong, tungguin lila bentar lagi juga sampe kok" jawabku sementara yuri dan nessa masih sibuk mengecek keadaan kopernya, aku dan sesi tak sabar menanti lila.


     Tibalah lila dengan keadaan ramainya dengan koper pink seraya mengenakan accesories serba kerincing bunyinya "lil, kamu ngambil kerincingan di keretanya santa ya?"

     "hah? mana?"

     "itu di tangan banyak banget" iseng yuri, dan untuk yang satu ini temanku yang paling susah diajak serius. karena hobbynya yang nge-humor dan kadang jayus, itu yang bikin kita semua nempel sama dia.

     "huh enak aja, gelang mahal nih" bete lila, aku dan teman-teman hanya cengar-cengir saja melihatnya. konyol!


     Oke kita cus berangkat dari rumahku menuju bandara Soekarno Hatta dan langsung on the way hingga mendarat di Bali. wow, mendengar namanya aja udah ngebayangin yang enak-enak, gimana nggak? jelas bali kota yang paling terkenal sampai ke seluruh pelosok bumi loh, bule-bule banyak nimbrung disana. mereka lebih kenal bali ketimbang indonesia malah, dan eksotis banget kalau aku bisa liburan dan diijinin kesana bareng sobat-sobatku, apalagi kalau memang ketemu laki jantan nan pria yang bisa menggedor pintu hatiku, wiihh itu dahsyat.


     We arrived! begitu aku dan rombongan keluar dari pintu bandara, wiiisssh~ angin sejuk pantai langsung melansir kami. seakan kami disambut oleh mereka, pemandangan kota pun langsung terlihat. segala barang dagangan yang tertata rapi berjejer di beberapa jalanan pun terlihat, seolah mataku tak dapat menutupnya. bule-bule nan seksi pun lewat-lewatan kesana kemari berhilir-hilir.

     "mbak... mbak..." seseorang memanggil entah siapa tapi kami segera menoleh kearah suara tersebut, rupanya dari belakang. "ini kopernya ketinggalan" oh damn itu punyaku! tapi kok bisa?

     "tadi begitu mbak keluar dari stasiun, mbak langsung ninggalin kopernya. ada orang mau ngambil, langsung saya ambil duluan dan ini... saya kembalikan" ucapnya lelaki tersebut datar banget, gak ada elok-elokannya. ganteng-ganteng tapi sok jutek, ogah rasanya.


      "thanks ya" ucapku ramah. laki tersebut membuka kacamata hitamnya lalu mengambilnya dan meletakannya seraya dilipat di ujung baju depan dadanya, aku bingung setengah mati. ia menyodorkan tangannya "dean" oh ternyata ngajak kenalan. dari jauh aku melihat nessa malah cekikikan dengan lila, sementara sesi dan yuri sedang asik-asikan minum es kelapa, huh iri banget! betapa nggak haus ini rasanya, toh daritadi aku belum minum setitik air pun.

      "ini..." oh aku jadi lupa akan laki tadi, tanpa kusadari ia menyodorkanku sebungkus es kelapa, aku makin bingung setengah mati. entah datangnya darimana aku tak tau, aku hanya melongo "haus kan? gak baik loh ngga nerima pemberian orang" mau tak mau kuambil lah pemberiannya itu.

***

     Hari-hariku di bali tampak menyenangkan bersama teman-teman, selalu saja pantai menjadi tempat incaran kami. sehabis dari pantai kami selalu menuju hotel untuk membersihkan diri dan beraktivitas yang lain. sebentar lagi malam tiba, setelah malam aku dan yuri akan pergi ke pasar. bukan pasar malam, tepatnya pasar yang selalu buka walaupun malam hari. untuk membeli beberapa cemilan bali yang bisa mengunyah mulut.


     "Hai" oh dan lagi-lagi aku bertemu dengannya, lelaki yang mengaku namanya dean, yah mungkin dean. "oh hai, kok bisa disini?" yuri dengan semangatnya menjawab, jelas-jelas dean ngobrol padaku, kenapa jadi yuri yang sok akrab begini. mereka berbincang, aku hanya diam, entah mengapa rasa-rasanya jadi bete. "oh lagi mau cari makanan, kebetulan nih aku juga." ucap lelaki berbadan indah nan kulit putih bersih ini, jelas terlihat sepertinya ia bali atos. "ini makanan yang aku suka, cemilan yang setiap hari aku beli. ini paling enak, menurutku" dean menunjukkan dan mengambil satu bungkusan sachset makanan gurih itu, entah apa namanya tapi rasanya seperti ada campuran ikan udangnya. aku tak suka!


     Esoknya, kita menuju sangeh dengan bantuan si peta yaitu nessa. dia asli bali, dia memiliki saudara disini tentu jelas dia tau keadaan bali dong. "oke eveybody, sekarang kita berada di sangeh. sintia jelasin ya, sangeh ini hutan yang berpenghuni kera-kera banyak. kera-kera disini jahil loh kayak si... yuri! hehe" yuri memukulku, dasar anak ini. video camera masih terus berputar, seakan aku menjadi MC nya, menyenangkan

     "hai" siapa lagi dia? sialan, laki-laki itu lagi, dean. dan kehadirannya kini disambut semua sobat-sobatku dengan ceria "kok kalian bisa kenal?" tanyaku

     "bisa dong, semalem kan dean ngumpul bareng kita" jawab lila

     "loh bukannya..."

     "iya, abis dari pasar kan kamu langsung tidur sin, jadinya ga nimbrung bareng kita deh padahal kan ada dean" jelas yuri dan diangguk oleh nessa. dasar laki-laki ini, kehadirannya membuatku tergeser.....


      Dean pun ikut jalan-jalan ke sangeh bareng rombonganku, shit sekali rasanya, padahal liburan ini kan cuma aku dan teman-teman yang pengen ngerasain tapi kenapa harus ada makhluk tak diundang ikutan nimbrung sih? mana jantan sendiri pula dia, baru aja kenal dua hari yang lalu lah, udah kayak sok akrab uh menjengkelkan! "aku pergi dulu ya semua nanti aku balik lagi kok" ucapku dan lantas pergi.


     Lantas aku berjalan kesana kesini sendiri, menikmati pemandangan yang membuat hatiku sedikit rapuh entah karena apa mungkin karena adanya makhluk tak diundang itu. "awassss" aawww!! dean memeluk dan menarikku menjauhi seekor kera, aku melepasnya "hampir aja kamu dan tas mu dibawa kera" jelasnya

     "masa iya aku dibawa kera? lucu banget sih, kera aja takut sama aku"

     "kera takut sama kamu? hah? apa gak salah?" ledeknya yang membuatku semakin malas, oh ini sungguh malas "apa maksud kamu?"

     "kamu takut kan sama kera?" ucapnya seakan dengan senyuman sinis. dan aku makin malas akan semuanya, kulampiaskan saja segala keemosian dan kesebalanku padanya "kamu siapa sih? ngapain kamu mengacaukan liburanku sama temen-temen? kamu orang asing yang dateng tanpa diundang!"


     Dean diam "aku dean. sejujurnya aku juga gak tau kenapa aku selalu ingin ikut kalian, aku ingin melindungi kamu, sintia. tanpa kamu ngasih tau nama kamu aku udah tau kok. dan satu lagi, tanpa aku hari ini di sangeh, udah dari awal tadi pasti semua kera pada nempel di kamu" aku bingung "kok gitu?"

     "iya, karena kamu bau pisang sih. kamu pake parfum rasa pisang-pisang gitu kan?" ucapnya ketus sambil tertawa, sungguh tawa yang menyebalkan. tapi kalau dilihat-lihat tawanya yang menyebalkan itu sungguh mempersona. "untungnya dari awal aku jagain kamu..." siapa dia itu? membuatku jengkel dan kini luluh, tapi tetap aja selalu jengkel!


     Hari besok kita selalu berjalan-jalan dan tentunya dengan si penguntit yaitu dean, kian lama aku bisa menjadi akrab dengannya. gimana tidak? setiap aku marah padanya pasti selalu saja ada hal yang dapat membuatku luluh, lelucon dan tawanya yang takkan pernah kulupa. tidak terasa 5 hari sudah aku berada di bali dengan sobat-sobat, banyak kenangan dan foto-foto yang kami ciptakan dari kesibukan have fun kami, tentunya dengan dean juga mahkluk entah datangnya dari mana.


     Setelah rutinitas hari ini berjalan, sorenya kami menuju pantai jimbaran, sambil menikmati hidangan makanan khas bali. belum selesai aku menghabiskan makanan ini, dean dengan sigap langsung memegang tanganku "ayo ikut aku" ucapnya seraya menarikku "ah tapi aku belum selesai" ia tak peduli, dilontarkannya senyumannya itu padaku dan aku pun hanyut dalam halauan nya.


     Sembari berlari kecil, kutanyakan padanya "kita mau kemana? gimana dengan yang lain?"

     "udah ikut aja, yang lain masih pada asik makan. kalau udah selesai paling juga mereka kesini" oh Tuhan, dean membawaku kesebuah pesisir pantai yang sangat sepi sekali tempatnya "sebentar lagi matahari terbenam" aku melongo! "bukankah ini yang kamu ingin lihat?" tanyanya. hari yang lalu aku pernah berkata padanya ingin sekali aku melihat pemandangan ini dan ternyata satu hari ini masih sempat saja ia menggoda sobat-sobatku supaya bisa makan ke pantai agar aku dapat melihat sunset. padahal sobat-sobatku udah kelelahan loh.


     Aku diam menantikan sesuatu yang ingin kulihat bersamanya, menikmati sunset dalam kelelahan ini, menakjubkan! aku dan dean duduk tepatnya di depan matahari yang sebentar lagi akan terbenam, tentunya bersebelahan dengan dean. "sintia..." panggilnya lembut "iya?" kami diam sebentar beberapa menit "kamu suka?" hening lagi sekitar cukup lama. hm, aku menggangguk dengan senyuman khas ku. kulihat dean juga tersenyum setelah melihatku. "sintia, segalanya aku lakukan apa yang kamu ingin selagi aku bisa" aku menoleh padanya, ia menghadap dan memutar tubuhnya menghadapku, meraih tanganku dan menggenggamnya "aku suka kamu sintia"


     Apa ini? dean menyatakan perasaannya padaku, sekujur tubuhku kaku begitu pula mataku kaku yang terus menatapnya tanpa kedip dan tanpa henti, aku merasakan degupan jantung ini dan kurasa aku juga menyukainya tapi tak dapat aku kembali berkata padanya, hanya rasa senang dan gugup yang kini kurasa. ia merangkulku dan kembali menatap matahari terbenam, aku hanyut dalam rangkulannya, kurebahkan kepalaku dipundaknya, sungguh ini sangatlah surga!


     Cekrek!! Lila memoto kami, ia mengambil gambar yang paling indah, sangat indah ternyata. di hotel kami prepare untuk kembali pulang, dan tepat waktunya besok siang kami sudah cek out dan sorenya penerbangan.


     Tibalah esok, aku sedih karena tak kunjung juga kehadiran dean sampai kini. selalu ku menghubunginya tapi tak juga diangkatnya, dimanakah ia? tapi apa hak ku mencarinya padahal ia bukan siapa-siapaku? semakin lama aku semakin merasa, dikala kini aku juga menyukainya. keluar dari pintu hotel, aku menemukan dean bersama dengan seorang wanita "hai dean" kusapa dirinya, wanita itu sinis entah siapa aku tak mengenalnya "heh kamu siapa nyapa-nyapa pacar saya?" oh Tuhan apakah ini...


     Aku tak tau lagi adegan apa yang terjadi setelah aku menitikkan air mata tanpa sengaja tepat dihadapan dean, dan segera meninggalkan mereka. apakah ini? padahal aku hanya ingin pamit bahwa aku akan segera pulang dan ingin mengucapkan terima kasih atas hari-harinya, tapi... benar, sepertinya aku juga suka padanya.


     Di bandara tempat penunggu keberangkatan aku hanya duduk diam bersama sobatku yang lain, padahal masih ada sisa satu jam lagi. tapi satu jam ini kupakai lebih baik untuk duduk disini dan rasanya ingin cepat aku pulang kembali kerumah dan melupakan kenangan ini, oh itu tidak mungkin! dean berlari, berlari kearahku dan disambut sobat-sobatku. "sintia..." aku berjalan saja keluar, ketempat dimana keadaan sepi, sedikit jauh dari bandara "apalagi dean?" ia diam, hanya diam. aku tak tau raut wajahnya karena aku tak melihatnya "lihat aku" aku masih tak melihatnya, ia mencium keningku membuat seluruh mata tajamku mengarah padanya

     "apa benar terlihat aku main-main dengan perasaanku ini? aku menyukaimu dan sungguh seperti aku juga mencintaimu..." ucapnya membuatku luruh, ia memegang setiap pundakku dan mendekatkan dirinya padaku "mengertilah perasaanku, disini" ia mengambil jemariku dan menyentuhkannya tepat didepan dadanya. aku tak bisa menahan isak, apa yang ada dalam benakku sedang berkecamuk

     "aku akan pulang..." kembali aku menunduk "tak bisakah kau berkata dengan menatapku?" hatiku berkecamuk, aku takut... aku takut tak bisa bertemu denganmu lagi setelah ini. satu butir air mata menetes

     "aku juga menyukaimu dean, kelak aku takut kita tak bisa bertemu lagi" aku bisa berkata... dean memelukku, memelukku erat dalam dekapannya "ingatlah aku selalu dalam hatimu, begitu pula aku juga akan selalu mengingatmu" aku membalas pelukannya dengan isak tangis yang kutahan.


     Aku jadi teringat tentang wanita tadi, kulepas pelukannya "siapa wanita tadi? kamu ingin memperma..." ia memegang bibirku, dengan maksud menyuruhku berhenti berkata "dia hanya mantan yang sudah lama berpisah denganku" kini senyumnya meluruh "setahun yang lalu kita sudah putus, tapi dia masih terus berantusias mengejarku, dia sudah tidak menarik lagi dihadapanku, sifatnya yang sudah diluar batas membuatku tersiksa" kini hal itu membuatku semakin yakin. jelas wanita mana yang tidak ingin lepas darinya? dean sangat baik dan berwibawa, tak jarang wanita lekat dengannya


     Untuk yang terakhir kali dalam pertemuan ku dengannya, aku memeluknya. peluk perpisahan "ingat, ini bukan pelukan perpisahan terakhir ya" katanya "dan ingat, ini bukan senyuman kita yang terakhir ya" kataku. hubunganku berjarak jauh dengannya, menyedihkan sekali tapi akan aku coba untuk lebih sering-sering ke bali bila sempat ku berkunjung. Tuhan, terimakasih... aku mencintainya. terima kasih Bali...

Senin, 05 November 2012

Last night christmast

     Seneng banget rasa-rasanya punya hape baru yang modern canggih di tahun ini, kesempatan buat mejeng ikutan jadi anak 'gaul'pun muncul di benakku, haha aku kegirangan sendiri saking senengnya. padahal handphone yang lagi ngetrend nya saat ini kan blackberry ya, walaupun aku berbeda dari para bebe tapi tetep aja aku seneng soalnya ini handphone gak kalah katro nya kok sama bebe hehe.


     Papa ngebeliin ini hape udah lama loh sebelum aku kenaikan kelas, tujuannya dulu biar aku semangat belajar ngejalanin ujian kenaikan kelas toh supaya dapet nilai bagus. and finally yap! nilaiku mantab! nggak kalah jeleknya sama nilai do re mi kok tapi seenggaknya ya bisa dibilang lumayan atau diatas rata-rata gitu deh. dan mulailah aku mengotak-atik segala macam yang ada didalamnya, dari mulai sering meng-install segala game hingga sampai ke segala aplikasi edit maupun chat, semuanya aku coba.


     Suatu saat aku melihat ada iklan aplikasi chat 'I am', dan dewa sekali tingkat ke kepoanku, oke 'klik' kubukalah aplikasi itu dan mulai meng-install. setelah selesai, yap! "wow" banyak sekali makhluk manusia sepertiku yang berpajang disana, berpose foto ria dan dijadikan sebagai profile picture, segala ada umur hobby dan macam-macam. aku membuka tulisan events yang tertera disana, kini aku mengerti, setiap orang yang meng-update pasti akan tertera di events tersebut.


     Kumencoba sok kenal dengan seseorang dengan mengucapkan 'hi' terlebih dulu kepada mereka, jujur setengah mati aku bingung dengan ini tapi kian lama aku menatapi dan memainkannya terus menerus toh asik juga. pada events aku menemukan seorang laki yang berumur sekitar 17 tahunan, berhubung umurku sekitar yah bisa dibilang segitu, langsung aja 'klik' aku menekan tombol ok setelah aku bertanya padanya "do you hv instagram?" dan dia pun membalas "yes" hingga berikutnya kita bertukar dan saling follow-follow an instagram, karena sebelumnya aku melihat fotonya yang diedit dengan aplikasi insta.


     kumencoba tahu namanya "Vrans" katanya dan dia berbalik tanya padaku "Mei" hingga kian lama kita sering kontak-kontak an melalu aplikasi I am ini, dialah orang yang selalu menemani saat tengah malam aku tak bisa tidur dan begitu pula sebaliknya.


     Karena hubungan kami yang kian lama semakin akur sehingga tak cukup bagi kami hanya berbicara melalui via ketik saja, Vrans memintaku menge-add skype nya. suatu hari aku onlen dan mulai menge-add nya, kukabari hal itu padanya setelah aku meminta pertemanan via skype. kebetulan Vrans onlen, tanpa chat kabar darinya tiba-tiba ia langsung menelponku, 'aduh' aku gugup setengah mati karena kebetulan banget aku belum pernah mengobrol dengannya langsung, bertatap wajah melalui camera pada layar laptop masing-masing, dan mencoba mendapat suara dari tempat yang jauh berbeda.


     Tanpa panjang lebar kuangkatlah telpon tersebut "hai" ucapnya dari kejauhan sana seraya menyodorkan senyum manisnya mengembang di sudut kedua pipinya. 'oh Tuhan, suaranya tidak seperti yang kubayangkan. ternyata lebih indah mirip suara vokalis noah' batinku, dadaku terasa menggebu-gebu entah karuan, ini benar-benar membuatku membatu. "hai" jawabku dengan mencoba se-rileks mungkin, tapi tetap saja bawaannya sulit.
     "Bawa enjoy aja mei, kamu lagi apa?" tanyanya dan kini membuatku semakin salah tingkah, 'well, gue gaboleh gugup!' batinku.     "lagi onlen aja nih sambil ngemil" aku menghadapkan chiki twistko ku tepat didepan kamera agar vrans bisa melihatnya, dia tertawa kecil.     "so, nggak ganggu kan?" aku menggeleng dengan sedikit semangat dan terus membeberkan senyum indahku selayak siap untuk difoto.


     Hingga hari berikut berikutnya, vrans terus menghubungiku dan aku juga masih sering menghubunginya. kutahu, rumahnya tak begitu jauh denganku, hanya saja vrans tinggal di daerah jakarta timur dan aku bogor. bisa saja aku menuju kesana atau dia menuju kesini atau kita ketemuan disuatu tempat, tapi harapan itu masih belum muncul pada benakku dan vrans.

     Aku dengan vrans saling mengetahui kabar masing-masing, kalau bukan melalui via i am atau skype, tak akan aku bisa mengetahui kabarnya. sekitar 3 bulanan kita sering mengetahui kabar masing-masing tapi sesekali waktupun kami belum pernah bertemu sesekali. ya, dan itu karena kondisi masing-masing kami yang sibuk. kami tidak berstatus pacaran, bedanya kami sering berkontak selayaknya cewe-cowo jadian. vrans sama sekali tidak pernah menembakku, bertanya aku punya lelaki saja dia tidak pernah. padahal hal itu yang sangat sangat kuharapkan darinya, tapi yasudahlah aku jalani saja seadanya begini.

     Malam itu malam natal, aku menunggu tepat jam 12 untuk mengucapkan 'merry christmast' padanya, dan tepat kemaren saat kami sedang skype-an berdua, kami tengah janjian untuk bertemu tanggal 25 desember tepat hari natal, dan satu hari ini tak ada kabar dari aku ataupun vrans, karena kondisi kami yang sibuk mempersiapkan natal mungkin.

     Sepulang gereja aku langsung menyalakan handphoneku, menunggu tepat jam 12 untuk segera chat ke vrans 'huh, masih jam setengah dua belas' okelah aku tunggu, aku menyibukkan diri dengan menggabungkan diri di arena gereja tersebut kesana-kemari, membantu ini itu ataupun melakukan kegiatan yang sekiranya perlu bantuanku. dan tepat pukul 12, alunan music mengalun, membawakan lagu 'selamat natal' wow menakjubkan!! orang-orang bersenang-senang dengan rianya, ceklek! pikiranku dibukakan dengan keadaan vrans, langsung aku menuju tempat sepi dan duduk lantas membuka handphone "Merry christmast vrans God bless you!!!" dan segala doa terpapar aku berikan, 2 menit belum juga dibales olehnya. 'ya, mungkin dia sibuk dan tak sempat membuka hapenya' kembali ku bergabung dengan orang-orang sekitar yang sibuk dengan malam natal ini.

     Setelah semua acara usai aku berisitirahat, menunggu tempat sepi untuk membantu beres-beres beberapa barang. 'drrrttt' getaran dihapeku berdering, kuambil dan kulihat pada layar touch tersebut, Vrans!:)
     "Merry christmast too mei, God bless you too and more!" segala tutur doa ia berikan juga padaku "jangan lupa besok, sebelumnya aku minta maaf mei dan aku harap kamu memaafkanku" aku bingung, maaf apa? kutanya selalu padanya apa maksudnya tapi tak juga dibalas, yasudahlah mungkin dia sudah menuju ke pembariangan haha yang penting indahnya hari ini dan semoga tommorow can be nice like today karena besok aku sudah janjian dengan vrans.
***

     Tibalah esok, aku memakai pakaian rapi dengan red dress selutut dan membawa tas panjang yang hanya dicantolkan pada sebelas tanganku. aku menaiki taksi menuju sebuah kafe di daerah jakarta, batavia. pelayan tersebut telah memberikan bangku pesanan, ternyata vrans telah menyediakannya. tepat pukul 1 vrans juga tak kunjung datang, aku mulai gelisah. aku ingin menghubunginya tapi seumur-umur lebih 3 bulan kita berkomunikasi tak kunjung juga kita bertukar nomer.

     Seorang lelaki datang menghmpiri mejaku, aku beranjak berdiri "benar dengan mei?" aku mengangguk, lelaki tersebut memberikan aku sepucuk surat, dari amplopnya terlihat indah seperti surat cinta. lelaki tersebut segera langsung beranjak pergi tetapi sebelumnya ia kembali lagi
     "silahkan dibaca surat itu dari vrans adik saya, kamu boleh memesan apa yang kamu ingin disini. saya perwakilan adik saya vrans sangat meminta maaf, bukan maksud tujuan yang bukan-bukan tapi selengkapnya mungkin tercantum di surat itu" ucapnya ramah dan lekas meninggalkanku seorang diri, sopan banget beda jauh dengan vrans yang kalau berbicara asal nyeplos, karena itu aku tertarik padanya karena kami sering berbicara lewat skype.

     Sebenarnya ini apa? kalau vrans tidak bisa datang kenapa harus lewat surat-suratan? lewat kakanya pula? huh menyebalkan, kubuka saja surat itu, lekas yang kudapat pertama ialah terdapat gantungan kunci hati berwarna merah bertuliskan 'love' indah sekali! isi surat itu...
     "Hi mei, sebelumnya selamat natal ya sorry kalo aku gabisa ngucapin langsung ke kamu. indah banget bukan perkenalan kita yang berawal dari sebuah situs I am lalu menuju skype dan dengan bantuan teknologi jaman sekarang. yang lebih bagusnya, beruntung banget aku bisa kenal kamu walau cuma lewat situs buatan manusia tapi pujiTuhan banget deh. sejak pertemuan awal kita lewat chat yang bikin aku nyaman, sebenarnya ada suatu hal yang pengen aku tanya 'kamu masih single atau udah punya mei?' cukup jawab dalam hati aja. kalaupun kamu single, aku seneng setengah jungkir balik loh haha tapi sayang, kondisiku yang begini gak akan bisa buat aku ngejalanin hubungan sama kamu. sebelumnya aku minta maaf, aku gabisa dateng ke kafe itu. kalaupun aku masih ada, pasti aku dateng. aku nulis surat ini udah 3 atau 2 harian yang lalu, aku merasa... entahlah. aku mengidam penyakit kanker darah sejak kecil, aku gatau kalau umurku akan sampai mana tapi rasanya....
aku meminta kakaku untuk mengucapkan merry christmast pada saat malam natal, dan aku juga memintanya memberikan surat ini kalau aku sudah tiada dan nyatanya... seperti yang kamu lihat. keadaan yang akan terjadi pada setiap orang tidak ada yang tahu mei, aku juga tidak tahu keadaannya akan seperti ini. ingin sekali aku denganmu tapi kondisiku yang tak memungkinkan begini yang membuat semua ini terjadi. 'maukah kamu menjadi pacarku?' jawab saja dalam hati, dan simpan aku dalam hati ya, tentu aku juga akan menyimpanmu dalam hatiku dan segala kenangan indah pada moment-moment kita berbincang di dunia maya. semuanya itu kuingat dan satu hal yang perlu kau tau, aku suka padamu dan aku sungguh-sungguh menyayangimu. perbincangan dunia maya denganmu mengubah hidupku menjadi penuh semangat, terima kasih mei Iloveyou!" sekian surat dari vrans. tak terasa air mata benih ini muncul melalui kelopak mataku, pelayan datang dan memberikan segelas es jeruk. dibelakang pesan tertera "jika kamu menangis, akan datang es jeruk minuman favoritmu, tersenyumlah! aku takkan jauh dari hatimu mei":)

     Sesungguhnya yang perlu vrans tau, aku juga sungguh-sungguh menyukainya dan menyayanginya. malam natal terakhir ini menjadi akhir perbincanganku dengannya, 3 bulan lebih kenangan indah ini akan selalu tersimpan pada memori hatiku dan vrans.

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto Saya
Fransisca Williana Nana
Lihat profil lengkapku

Followers

total human

Popular Posts